top of page

Kebutuhan Zat-Zat Makanan Lebah Madu.

Bahan makanan pokok lebah madu adalah nektar, polen (tepung sari) dan air. Lebah madu membutuhkan berbagai zat makanan untuk pertumbuhan, perkembangan, rerpoduksi dam produksinya. Lebah memerlukan enam golongan bahan makanan utama yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air.

 

Peternak diharapkan memahami tentang zat-zat makanan yang dibutuhkan. Hal itu dapat mendukung pengembangan dalam pengadaan makanan buatan bagi lebah-lebah yang dibudidayakan.

Kebutuhan lebah madu akan karbohidrat bervariasi sesuai dengan umur dan aktifitas yang dilakukannya. Lebah dewasa dapat bertahan hidup untuk waktu yang relative lama bila diberi mkanan murni karbohidrat, sedangkan larva mutlak memerlukan protein agar dapat bertahan.

 

Lebah jantan yang sedang terbang menghabiskan sekitar 20 mg karbohidrat perjamnya, sedang lebah pekerja menghabiskan sekitar 10 mg per jam. Lemak memegang peranan fungsional yang esensial dan sangat luas selama perkembangan evolusi serangga. Fungsi lemak dalam makanan lebah adalah :

a. Komponen structural membran sel dan kutikula

b. Sumber energy metabolis yang sangat kaya

c. Membantu konservasi air metabolis selam oksidasi melalui pembentukan barier yang tidak tembus

d. Sebagai prekusor hormon dan feromon

 

Lemak dibutuhkan semenjak lebah masih dalam pada masa metamorphosis sampai bertelur. Biasanya ditimbun dalam tubuhnya dan tidak mempengaruhi berat badan yang berarti sehingga tidak mengganggu aktifitas. Unsur lain yang harus ada dalam maknan lebah adalh protein. Unsur ini sangat mendukung dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan lebah. Peran lain dari protein adalah :

a. Nucleoprotein dalam pembelahan sel

b. Enzim dan hormon yang mengontrol reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme sel.

Semua serangga memerlukan paling sedikit 10 macam asam amino esensial dalam makanannya seperti arginin, fenil alanin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, treonin dan valin. Asam-asam amino non esensial lainnya dibutuhkan lebah antara lain asam glutamate dan glisin. Sedangkan vitamin yang dibtuuhkan lebah madu relativ sedikit dibanding dengan kebutuhan hewan vertebrata. Meskipun demikian komposisi perbandingannya dengan unsur lain harus tepat. Vitamin harus terkandung dalam makanan yang dikonsumsi.

Lebah juga memerlukan mineral yang biasanya didapat dari air, nektar, honey dew dan polen. Kandungan mineral pada polen dan nektar terdiri dari beberapa macam unsur, misalnya fosfor, kalium, kalsium, magnesium, besi dan natrium. Dan golongan serangga, termasuk lebah madu membutuhkan ketiga unsur mineral (kalium, kalsium dan fosfor) dalam jumlah yang relatif banyak.

Lebah memperoleh air dengan ara khusus dan dari nektar. Air diperlukan untuk melarutkan senyawa-senyawa dan garam-garam organic di dalam sarang sebelum dimanfaatkan untuk metabolism sel-sel. Di musim kering saat temperatur dalam sarang tinggi, air diperlukan untuk mengontrol temperatur dan kelembapan dalam sarang. Untuk keperluan tersebut, tetesan air ditaruh dalam sel sarang dan dibiarkan atau dikipas dengan sayapnya agar cepat menguap.

Tugas mencari air dilakukan oleh lebah pekerja tertentu, setelah sampai di sarang petugas pengumpul air mengalihkannya ke petugas dalam sarang. Bila kebutuhan air meningkat, petugas sarang akan menginformasikannya ke petugas lapangan dan dengan cepat dan penuh semangat memenuhinya. Bila persediaan air dan nektar terbatas, lebah madu cenderung bermigrasi. Bila pengadaaan air dari lapangan terputus, persediaan makanan dalam sarang akan cepat dimakan dengan tujuan memperoleh air metabolis dan mencoba untuk bertahan dalam sarang, namun stelah persediaan habis, mereka terpaksa pindah.

Bahan Makanan Lebah

Nektar

Sebagian besar energy yang diperlukan lebah madu berasal dari nektar. Nektar adalah cairan yang terdapat di dalam bunga. Nektar kaya akan berbagai karbohidrat (3-87%), seperti sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Selain karbohidrat, nektar juga mengandung sedikit senyawa-senyawa nitrogen seperti asam amino, amida, asam organik, vitamin dan senyawa aromatik. Kandungan zat-zat makanan dalam nektar tergantung dari sumber nektar dan musim.

Beberapa macam nektar dari tumbuhan adalah sebagai berikut :

a. Nektar nuptial (floral) yaitu nektar yang dihasilkan dari dalam atau dekat bunga.

b. Nektar ekstra nuptital (extra floral) yaitu nektar yang dihasilkan dari bagian lain tumbuhan

c. Nektar bunga (floral nektaries) yaitu nektar yang dihasilkan oleh bungan itu sendiri.

Nektar bunga (floral nektaries) sangat dibutuhkan oleh lebah madu, karena sebagai bahan utama bahan madu. Tumbuh-tumbuhan memproduksi nektar sebenarnya hanya untuk bahan pemikat serangga. Sebab pada dasarnya nektar itu sendiri jika tidak dihisap oleh serangga maka akan jadi sia-sia. Oleh karena tumbuhan tersebut tidak dapat berkembang biak sendiri dan membutuhkan bantuan serangga maka dieksresikan zat berupa nektar. Nektar kuntum bunga akan menarik serangga, terutama lebah dan kupu-kupu untuk datang mengunjunginya.

Jadi hubungan alamiah antara lebah dengan bunga dianggap saling menguntungkan. Lebah mendapatkan nektar sebagai bahan madu dan tumbuhan merasa dibantu dalam proses penyerbukan. Jumlah nektar yang dikumpulkan seekor lebah pekerja dan dibawa terbang ke sarangnya mencpai 20-40 mg, maksimum 70 mg. Faktor utama yang menentukan banyak nektar yang dikumpulkan adalah kapasitas kantong madu yang tergantung dari ukuran tubuh lebah, jumlah dan konsentrasi nektar, keadaan cuaca dan pengalaman lebah pekerja. Banyak nektar yang ditimbun sebagai madu oleh satu koloni dalam sarang tergantung kepada beberapa faktor antara lain:

a. Ukuran dan komposisi populasi dalam koloni terutama kehadiran dan kualitas ratu baru

b. Keadaan cuaca, temperatur, kelembaban, kecepatan angin dan fotoperiode

c. Sifat menimbun lebah pekerja yang ada hubungannya dengan sifat genetik.

Polen

Polen dimakan oleh lebah terutama sebagai sumber protein dan lemak dan sedikit karbohidrat dan mineral. Sebagaimana halnya nektar, polen diperoleh dari bunga yang dihasilkan oleh anther sebagai sel-sel kelamin jantan tumbuhan. Lebah madu mempunyai alat dan cara khas untuk mengumpulkan dan membawa polen dari bagian bunga tersebut yakni dengan menggunakan mulut, lidah dan hampir semua bagian-bagian luar tubuh untuk memanen polen yang ukurannya sangat kecil dari bunga dan menggunakan sebuah keranjang khusus yang disebut corbicula ataupollen basket. Sewaktu mengumpulkan polen, seekor lebah pekerja harus mengunjungi banyak bunga, umumnya sekitar 50-1000 bunga.

Intensitas atau tingkat pengumpulan polen oleh sebuah koloni juga tergantung kepada beberapa faktor seperti temperature, kelembapan, kecepatan angin dan intensitas cahaya. Jarak dan ketinggian sumber makanan dari sarang juga mempengaruhi intensitas pengumpulan makanan melalui pengaruhnya terhadap frekuensi perjalanan per satuan waktu.

Aspek yang sangat penting dalam menentukan intensitas maupun palatabilitas polen adalah ada tidaknya senyawa pemikat atau atraktan. Lebah madu tidak akan pernah mengunjungi bunga sekitarnya, jika bunga tersebut tidak mengandung senyawa atraktan dan sebaliknya bila bunga mengandung senyawa penolak (repelen), lebah madu akan menghindarinya.

Honew-dew (Nambur Madu)

Nambur madu disekresikan dalam bentuk tetesan-tetesan kecil di atas permukaan daun dan dahan tanaman. Bahan kering yang dikandungnya berkisar antara 5-18% yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat (90-95%). Nambur madu dikumpulkan lebah dan diubah menjadi madu. Di hutan-hutan kayu (coniferous forest) nambur madu dapat menjadi sumber madu utama, namun ada kalanya madu yang berasal dari nambur madu ini kurang disukai karena warnanya gelap dan kadang seperti jelaga.

Berikut ini adalah daftar tumbuhan penghasil nektar dan polen sebagai bahan makanan lebah :


 

 

 

 


 

http://beternaklebahmadu.blogdetik.com/2011/10/01/pakan-lebah-madu

bottom of page