-
Cara Reproduksi Lebah Madu
Sistem reproduksi lebah memiliki perbedaan pada tiap-tiap starta.,yaitu strata Ratu lebah, lebah Pejantan, dan lebah Pekerja.
Pada musim kawin, sang ratu akan terbang ke udara yang diiringi oleh para lebah jantan. Perkawinan terjadi ketika udara cerah. Jika ratu merasa jantannya kurang, dia akan mencari lebah jantan lain. Satu kali perkawinan bisa melibatkan 30 ekor lebah jantan. Sesudah perkawinan, lebah jantan akan mati karena kantong sperma terpisah dan tertinggal dalam kantong sperma ratu yang disebut spermatheca. Spermatheca merupakan tempat menyimpan sperma lebah jantan hasil perkawinan. Kemudian sang ratu akan pulang ke sarangnya. Sejak itu ratu akan bertelur setiap hari hingga simpanan sperma yang ada habis. Satu ratu bisa bertelur sebanyak 3.000 butir setiap hari. Jenis kelamin dari telur ditentukan oleh beberapa faktor di antaranya ruangan, makanan, tingkah laku ratu, dan iklim.
-
Fase perkembangan lebah
Fase Telur
Setelah ratu lebah dan lebah pejantan kawin di udara kemudian lebah jantan akan mati dan jatuh ke tanah. Sedangkan ratu lebah telah dibuahi oleh pejantan proses proses perkawinanpun selesai. Selanjutnya ratu lebah akan masuk ke dalam sarangnya. Kemudian ia mencari ruang-ruang yang kosong. Setelah ditemukan, ratu lebah akan mengeluarkan telur di dalam ruang tersebut dalam waktu 2 hari telur ini akan berubah menjadi larva.
Fase Larva
Pada fase larva ini bentuk telur telah berubah menjadi seperti ulat (larva lebah). Agak gemuk dan berwarna putih (mirip seperti ulat). Dalam bentuk larva ini ia akan mulai makan sebanyak-banyaknya untuk persiapan pengeramannya. Makanannya diantarkan oleh lebah pekerja (nurse bee) dalam bentuk madu dan serbuk sari tanaman. Makanan lebah dan makanan larva sama. Setelah 6 hari kemudian larva akan berhenti makan kemudian sarang ditutup oleh lebah pekerja dengan lilin. Larva mulai mengalami pengeraman.
Fase Pupa
Untuk masa pengeraman ini berlangsung cukup lama. Jumlah harinya berbeda-beda antara lebah pekerja, lebah pejantan dan ratu lebah. Lebah pekerja dierami selama 13 hari, lebah pejantan 15 hari sedangkan lebah ratu masa pengeramannya adalah yang paling cepat yaitu 8 hari. Dalam fase pupa inilah bentuk tubuh lebah mulai terbentuk. Mulai terlihat bagian kaki, kepala, ekor dan sayap. Namun masih butuh waktu untuk menjadi lebah sempurna. Setelah bentuk tubuh lebah sempurna... Ia akan mulai membuka sarang yang tertutup lilin tadi dan kemudin keluar dari tempat pengeramannya.
Fase Lebah
Setelah berhasil keluar dari sarang... maka pupa tadi barulah bisa disebut seekor lebah. Lebah yang baru keluar ini tergolong ke dalam kelompok lebah muda. Ia akan tetap berada di sarang selama 3 minggu ke depan.
Umur hidup setiap lebah berbeda-beda. Lebah pejantan bisa hidup 1-3 tahun (setelah kawin dengan ratu ia akan langsung mati). Lebah pekerja hidup hanya 2-3 bulan saja. Sedangkan ratu lebah hidup selama 3-5 tahun. Ada juga beberapa orang yang berpendapat bahwa lebah pekerja bisa hidup lebih singkat dari 2-3 bulan. Apalagi saat sengat lebah keluar dari tubuhnya menyerang ancaman atau pengganggunya.
-
Masa kawin lebah
Kawin satu kali
Lebah ratu meengalami perkawinan hanya satu kali seumur hidupnya, yaitu pada awal kedewasaannya. Masa birahi lebah perawan kebanyakan pada umur 21 hari sejak telur menghuni sel sarang.Pearkawinan berlangsung ketika lebah ratu perawan berumur 23 hari. Saat itu didalam spermateca (kantung vagina nya) terdapat suatu cairan yang dapat menerima spermatozoa dari lebah jantan. Kalau dari lima hari setelah menjadi dewasa lebah ratu tidak menerima spermatozoa, cairan itu akan mnjadi padat.
Pada masa perkawinan, lebah ratu yang masih perawan akan memilih salah satu antara ratusan ekor lebah jantan yang paling kuat untuk mengawininya.
Sayembara kawin.
Musim kawin lebah madu biasanya berlangsung pada bulan mei, juni, dan juli. Perkaawinan berlangsung sangat unik. Lebah ratu yang masih perawan tidak bersedia dikawini lebah jantan lebih dari satu ekor. Karena calon pasangan banyak, ia membuat sayembara terbang. Lebah jantan pemenang yang dapat menyusul dirinya terbang berhak mengawininya. Perkawinan berlangsung dalam keadaan terbang di udara terbuka. Selesai kawin, keduanya sama sama jatuh ke tanah.